KENAL DEKAT DENGAN BAHASA ISYARAT DAN TEMAN TULI

KENAL DEKAT DENGAN BAHASA ISYARAT DAN TEMAN TULI

Rasanya bahasa isyarat bukanlah hal yang asing di telinga kita. Namun, apakah Greeners tahu bahwa bahasa isyarat yang digunakan di dunia itu beragam?

Bahasa diciptakan sebagai alat komunikasi atau alat untuk menyampaikan pesan dari seseorang ke orang lain atau sebaliknya. Begitupun dengan bahasa isyarat. Menurut KBBI, bahasa isyarat merupakan bahasa yang tidak menggunakan bunyi ucapan manusia atau tulisan dalam sistem perlambangannya. Bahasa isyarat merupakan bahasa yang menggunakan gerakan-gerakan tertentu sebagai simbol bahasa lisan yang mengkombinasikan gerak tangan atau badan serta mimik wajah (Mursita, 2015). Penggunaannya banyak dipakai oleh orang Tuli. Bahasa isyarat antara satu negara bahkan dalam satu daerah pun bisa berbeda-beda.

Di masyarakat, kita sering mendengar istilah tuli dan tunarungu untuk menyebut seseorang yang memiliki keterbatasan pendengaran. Pertanyaannya ialah istilah mana yang lebih sopan untuk digunakan?

Sapaan Tuli (penulisan Tuli dengan huruf kapital (T)) menggambarkan identitas orang Tuli sebagai suatu kelompok di masyarakat yang memiliki ciri khasnya tersendiri. Menurut komunitas Tuli sendiri, sapaan Tuli dipandang lebih sopan dibandingkan mereka disapa dengan panggilan tunarungu. Tunarungu merupakan istilah medis yang menggambarkan keterbatasan indra pendengaran yang bukan bawaan lahir, dianggap sebagai sebuah kewajiban untuk bisa menggunakan kemampuan pendengarannya layaknya orang-orang normal yang bisa mendengar. Perlu diketahui juga bahwa tidak semua orang Tuli memiliki kemampuan komunikasi yang sama.

Bahasa isyarat yang banyak digunakan di Indonesia terdiri dari 2 (dua) macam, yaitu BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia) dan SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia). BISINDO merupakan bahasa isyarat yang dibentuk oleh kelompok Tuli dan sering ditemukan serta digunakan. Penyampaian BISINDO dilakukan oleh gerakan dua tangan. Sedangkan, SIBI merupakan bahasa isyarat yang diadopsi dari bahasa isyarat Amerika dan penyampaiannya menggunakan gerakan satu tangan. Konsep SIBI ini dianggap lebih sulit dan rumit jika dibandingkan dengan BISINDO.

Penggunaan BISINDO lebih banyak digunakan di Indonesia karena dianggap lebih mudah jika dibandingkan dengan konsep SIBI. Hasil penelitian pada tahun 2015 yang dilakukan kepada 100 responden teman Tuli di berbagai daerah, sebanyak 91% sudah menggunakan BISINDO untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Kata kunci: bahasa isyarat, teman tuli, BISINDO, SIBI

Sumber Referensi

Klobility. BISINDO dan SIBI: Apa Bedanya?, diakses 6 Desember 2022 https://www.klobility.id/post/perbedaan-bisindo-dan-sibi

PUSBISINDO. Seputar Dunia Tuli, diakses 6 Desember 2022 https://pusbisindo.org/faq  

PSIBK USD. (2018). Tuli, Tunarungu, atau tuli?, diakses 6 Desember 2022 https://www.usd.ac.id/pusat/psibk/2018/04/20/tunarungu/

Mursita, R. A. (2015). Respon Tunarungu terhadap Penggunaan Sistem Bahasa Isyarat Indonesia (SIBI) dan Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) dalam Komunikasi. INKLUSI 2(2), 221-232.

KBBI. (2022). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/bahasa%20isyarat, diakses 6 Desember 2022

Sumber gambar

Yayasan Peduli Kasih ABK. Mengenal Bahasa Isyarat, diunduh 6 Desember 2022 https://www.ypedulikasihabk.org/2018/11/09/mengenal-bahasa-isyarat/

Penulis: Ratri Ayumsari

Penyunting: Denaya Siti A.R.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *